A.
DESKRIPSI PEMIKIRAN
MOHAMMAD HATTA
Bung
Hatta adalah salah satu the founding father dan tokoh proklator republik
indonesia bersama soekarno. Dalam sejarah percaturan politik dan pemikiran
politik diindonesia pada masa kolonialisme dan pendudukan jepang sserta pada
era kemerdekaan mereka menjadi aikon bangsa indonesia dalam merancang indonesia
yang merdeka dan beraulat, berkesejahteraan.
Sekilas menelusuri kehidupan pribadin Hatta (1902-1980),
keluarganya, serta pendidikan dan perjuangan politiknya sangat penting karena
sangat berpengaruh dalam bentuk cara berpikir. Hatta ketika kecil di Minagkabau
terjaadi gejolak dan peperangan akibat prilaku kolonial belanda banyak berbuat
tidak adil dan semena-mena pada rakyat.sehingga berakhir pada peperangan antara
nagari kamang bukittiggi dengan pmerintah kolonial belanda pada 1908. Hatta disekolahkan oleh oran
tuanya di Sekolah Rakyat, hanya tiga tahun ia pindah kesekolah belanda,yakni
Europese Lagere School (ELS). kemudian dia kuliah di belanda di Handels Hoogere
School, dengan mengambil jurusan ekonomi perdaganga. Perjuangan Hatta pada
pergulatan politik yang mempengaruhi pembentukkan kepribadiannya adalah ikut
terlibat dalam kegiatab Jon Sumatrane Bon (JSB), serta pergaulannya dengan
orang terkemuka dijakarta. Antara lain H Agus Slamim, Abdoel Moeis. Dibelanda
Hatta pernah memimpin Perhimpunan Indonesia (PI), melalui organisasi ini dia
menegaskan perlunya sikap Nonkooperatif untuk mengusir imperialisme Belanda
demi tercapainya indonesia merdeka. Melalui semboyang “indonesia merdeka
sekarang juga!” Hatta menghadiri forum internasional atau kongres anti inperialisme.
Pada kongres anti imperialisme di Brussel pada 1927 dia berkenalan dengan tokoh
dari belahan negara lain seperti tokoh pergerakn India Pandit Jawarha
Nehru.
Atas hasil pergulatannya dengan dunia luar dan dalam
negri Bug Hatta menjadi tokoh yang menakutkan bagi Belannda dengan ketajaman
berpikirnya. Memang menyelami pemikiran politik Hatta tentang politik
keindonesia ibarat menyelam samudra luas. Begitu luas pemmaham yang beliau
sumbagkan tentang konsep Negara yang ideal bagi tegaknya indosesia yang
beradab, mandiri, dan sejahterah. Ada beberapa hal penting pemikiran politik
Bung Hatta yang tersohor tentang “Demokrasi Ekonomi” yang mendampingi
“demokrasi politik” antara lain:
Menurut Hatta kerakyatan dalam sistem ekonomi
mengetengahkan pentingnya pengutamaan kepentingan rakyat, khusunya hajat hidup
orang banyak,yang bersumber pada kedaulatan rakyat atau demokrasi. Oleh karena
itu tidak berlaku sisem “ortodoksi ekonomi” sebagaimana pula demokrasi politick
menolak “otokrasi politik”.
Dalam demokrasi ekonomi yang diajukan Bung Hatta berlaku
“parisipasi ekonomi”, dan “emansipasi ekonomi”. Denokrasi itulah yang
dimaksudnnya yang bermakna pada paham kerakyatan, bahwa rakyat adalah
berdaulat.Bagaimana menegakkan dan menciptakan suatu masyarakat yang baik dan
sejahterah. Untuk mencapai itu menurut Hatta, Pertama, harus ada jiwa
dan semangat tolong menolong antara anggota dan warga masyarakat. Kedua,
negara (politik) harus bersifat aktif dan tidak hanya menyerahkan sepenuhnya
persoalan ekonomi kepada mekanisme pasar swasta dan koperasi. Bagi Bung Hatta
kondisi seperti itu bisa menciptakan efisiensi yang tinggi sehingga mampu
mengantarkan masyarakat pada tingkat kesejahteraan yang diharapkan. Atas
pemikiran itu Hatta di juluki sebaga bapak kedaulatan, bapak koperasi (ekonomi)
bangsa ini.
Atas pemikiran-politik tentang kedaulatan rakyat tersebut
Bung Hatta mengalami tudingan oleh kawan-kawan seperjuangannya dan para
analisis tentang pokok ajaran pikirannya tentang demokrasi politik dan
demokrasi ekonomi dikemudian hari. Misalnya dalam konteks pemikiran islam
perannya dalam menghapus tujuh (7) kata Piagam jakkarta menjelang proklamasi
kemerdekaan, telah menyebabkan dirinya tidak sebagai kelompk islam. Misalnya Ki
Bagus Hadikusumo, Abdul Khar Muzakkar, M. Natsir, Syafruddin Prawira Negara dan
lain-lain. Mengatakan sebagai “kelompok nasionalis” seperti Soekarno, dan
Sjahrir.Hatta juga dicap sebagai kelompok “Nasionalis Sekuler” sebagai
antitesis dari nasionalis islam. Demiian yang dikatakan TH. Sumartana dan MC
Ricklefs. Lain dari pada itu, Endang Saifunddi Anshari mengatakan Hatta adalah
“nasionalis muslim sekuler.
B.
ANALISIS PEMIKIRAN
MOHAMMAD HATTA
Benarkah Hatta
meningtroduksi pemikiran Barat (sekuler)?. seperti yang dialamatkan oleh
diatas. Menurut Nurcholish Madjid Hatta mengiginkan semua kegiatan kenegaraan
harus berlangsung dibawah sinar ketuhanan yang maha esa, dengan begitu kegiatan
kenegaraan kita memiliki dasar metafisik sehingga menghasilkan komitmen yang
total, yang tumbuh dari kesadaran bahwa semua perbuatan dan tingkah laku
manusia adalah bermakna dan akan dipertanggungjawabkan di hadapan tuhan.
Nasioanalis sekuler adalah “salah kaprah”.
Lepas dari dikotomi
antara nasionalis islam dan nasionalis sekuler. Pada pokoknya Pemikirin
“Demokrasi Ekonomi” Hatta hemat saya ada beberapa hal yang beliau harapkan
adalah membangun masyarakat yang sejahterah (kedaulatan kerakyatan),. Negara
yang kuat secara ekonomi, dan berakhir pada kedaulatan kerakyatan. Namun
sesungguhnya ada beberapa kelemahan pemikiran tersebut. Semangat tolong
menolong antara anggota dan warga masyarakat. Serta negara (politik)
harus bersifat aktif dan tidak hanya menyerahkan sepenuhnya persoalan ekonomi
kepada mekanisme pasar swasta dan koperasi. Semangat nasionalisme rakyat dan
elit Negara yang menyatu, dan berkeadilan tidak dipikirkan. Padahal menurut
penulis terciptanya semangat kebersamaan (gotong royong) dan adanya otoritas
Negara dalam mengatur dan mengawal pengelolaan sumber ekonomi masyarakat
berawal dari itu. Itulah kelemahan “Demokrasi Ekonomi” Bung Hatta sekiranya.
Buku Bacaan:
ANWAR ABAS. BUNG
HATTA DAN EKONOMI ISLAM. Pergulatan Menangkap Makna Keadilan Dan
Kesejahteraan.DITERBITKAN LP3M STIE Ahmad Dahlan Jakarta. 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar